Teknik Audit Sistem Informasi

 TEKNIK AUDIT SISTEM INFORMASI



Teknik audit adalah cara-cara yang ditempuh auditor untuk memperoleh pembuktian dalam membandingkan keadaan yang sebenarnya dengan keadaan yang seharusnya.

Teknik Audit Berbasis Komputer

TABK secara sederhana adalah penggunaan komputer dalam kegiatan audit yang berguna untuk mengumpulkan dan mengevaluasi data berbentuk elektronik untuk menjadi bukti audit. Untuk dapat memperoleh dan mengevaluasi data dalam bentuk elektronik, seorang auditor harus mengetahui teknik-teknik untuk mengakses dan menganalisa data elektronik yang disebut dengan Teknik Audit Berbantuan Komputer.

Teknik Audit Berbasis Komputer (TABK)

- Audit Around Computer

  • Dokumen sumber tersedia dalam bentuk kertas (bahasa non-mesin), artinya masih kasat mata dan dilihat secara visual
  • Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan.
  • Keluaran dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya.

- Audit Through Computer
  • Sistem aplikasi komputer memproses input yang cukup besar dan menghasilkan output yang cukup besar pula, sehingga memperluas audit untuk meneliti keabsahannya.
  • Bagian penting dari struktur pengendalian intern perusahaan terdapat di dalam komputerisasi yang digunakan.
- Audit With Computer
  • Auditor memanfaatkan komputer sebagai alat bantu audit
  • Biasanya memanfaatkan general audit software (ACL atau IDEA) ataupun perangkat lunak lainnya (Excel, Visual FoxPro, Norton Utilities)

Penggunaan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dalam audit juga telah diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (IAPI, 2011), PSA No. 59 (SA Seksi 327) tentang Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK). Dalam standar ini dijelaskan mengenai tipe dan manfaat TABK, pertimbangan dalam menggunakan TABK, langkah-langkah dalam menggunakan TABK, dokumentasi hasil pemeriksaan dengan TABK, dan penggunaan TABK dalam lingkungan komputer bisnis kecil. Manfaat TABK (IAPI, 2011) adalah :
  1. Pengujian rincian transaksi dan saldo-seperti, penggunaan perangkat lunak audit untuk menguji semua (suatu sampel) transaksi dalam file komputer.
  2. Prosedur review analitik-seperti, penggunaan perangkat lunak audit untuk mengidentifikasi unsur atau fluktuasi yang tidak biasa.
  3. Pengujian pengendalian (test of control) atas pengendalian umum sistem informasi komputer-seperti, penggunaan data uji untuk menguji prosedur akses ke perpustakaan program (program libraries).
  4. Pengujian pengendalian atas pengendalian aplikasi sistem informasi komputer -seperti, penggunaan data uji untuk menguji berfungsinya prosedur yang telah diprogram.
  5. Mengakses file, yaitu kemampuan untuk membaca file yang berbeda record-nya dan berbeda formatnya.
  6. Mengelompokkan data berdasarkan kriteria tertentu.
  7. Mengorganisasi file, seperti menyortasi dan menggabungkan.
  8. Membuat laporan, mengedit dan memformat keluaran.
  9. Membuat persamaan dengan operasi rasional logika (contoh: AND; OR; =; < >; <; >; IF).
Alat bantu (software) yang penulis ketahui, yang umum digunakan untuk TABK, antara lain:
  • Generalized Audit Software (ACL, IDEA, SAS, SESAM, Arbutus Analyzer)
  • Spreadsheet Application (MS.Excell, Lotus-123, Quatro-Pro, OpenOffice)
  • Database Management System (MS.Access, Visual FoxPro, Lotus Approach, SQL, Oracle)
  • Query and Reporting Application (MS.Query, Crisytal Report)
Efektivitas dan efisiensi prosedur audit dapat ditingkatkan melalui penggunaan TABK dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit, contohnya antara lain:
  • Beberapa transaksi dapat diuji lebih efektif untuk tingkat biaya yang sama dengan menggunakan komputer untuk memeriksa semua atau lebih banyak transaksi dibandingkan dengan jika dilaksanakan secara manual.
  • Dalam penerapan prosedur analitik, transaksi atau saldo akun dapat direview dan dicetak laporannya untuk pos-pos yang tidak biasa dengan cara yang lebih efisien dengan menggunakan komputer bila dibandingkan dengan cara manual.
  • Penggunaan TABK dapat membuat prosedur pengujian substantif tambahan lebih efisien daripada jika auditor meletakkan kepercayaan atas pengendalian dan pengujian pengendalian yang bersangkutan.

SUMBER



Komentar

Postingan Populer